assalamu'alaikum wr.wb.
Hari-hari melelahkan akan segera berlalu, yah saat penantian yg terasa begitu lama akan segera usai..
Dan aku...
aku akan melangkah lebih tinggi, lebih tinggi lagi. hingga semua akan terlihat lebih jelas, semua kan terlihat lebih kecil, semua akan terlihat tidak berharga..
Rabb..
Sungguh, begitu kecil jiwa ini..
begitu tidak berharganya jasad ini..
hanya bagai titik debu ditengah meganya ciptaan-Mu.
Rabb..
mudahkan segala urusan kami..
ringankan langkah kami..
Dan jadikan kami hamba-hamba-Mu yang bertakwa..
Rabu, 12 Januari 2011
Rabu, 05 Januari 2011
Layakkah Qt dicintai???
Oleh Anis Matta
Layak dicintai adalah lambang keberartian. Sebab cinta tidak dipersembahkan untuk padang jiwa yang hampa. Tidak juga untuk karya-karya tidak bermakna. Hanya bila kita berguna, maka kita layak dicintai.
Kelayakan dicintai adalah definisi sebuah kapasitas diri. Kapasitas yang diukur sejauh mana kita memiliki harga. Dalam wujud amal nyata dan peran-peran yang berbukti. Bukan status, apalagi sekedar hiasan performa dan gincu-gincu kepalsuan.
Kelayakan dicintai, berpulang pada banyak sebab. Ada dedikasi di sana. Sebab, kelayakan itu tak datang percuma. Tanpa harga dan tanpa biaya. Tidak. Kelayakan itu adalah buah persembahan yang berpeluh dan berjibaku.
Kita memang harus selalu bertanya tentang kelayakan untuk dicintai. Sebab cinta bukan menuntut tapi mematut diri. Jika kita patut, maka orang-orang dengan sendirinya akan mencintai kita dengan tulus. Tapi jika kita sudah mematut, tidak jua orang datang. Kita tak perlu gusar! Yang penting adalah terus mencintai. Karena cinta, sejujurnya adalah ketulusan untuk selalu memberi!
Seperti sunnatullah pada segala hal, cinta punya tabiat keseimbangannya. Antara mencintai dan kelayakan dicintai. Keduanya adalah capaian dan derajat hidup yang tak datang dengan cuma-cuma. Ada kerja dan persembahan besar dibaliknya. Orang-orang besar mengerti benar, betapa mencintai dan dicintai adalah karya-karya jiwa yang melelahkan!
Layak dicintai adalah lambang keberartian. Sebab cinta tidak dipersembahkan untuk padang jiwa yang hampa. Tidak juga untuk karya-karya tidak bermakna. Hanya bila kita berguna, maka kita layak dicintai.
Kelayakan dicintai adalah definisi sebuah kapasitas diri. Kapasitas yang diukur sejauh mana kita memiliki harga. Dalam wujud amal nyata dan peran-peran yang berbukti. Bukan status, apalagi sekedar hiasan performa dan gincu-gincu kepalsuan.
Kelayakan dicintai, berpulang pada banyak sebab. Ada dedikasi di sana. Sebab, kelayakan itu tak datang percuma. Tanpa harga dan tanpa biaya. Tidak. Kelayakan itu adalah buah persembahan yang berpeluh dan berjibaku.
Kita memang harus selalu bertanya tentang kelayakan untuk dicintai. Sebab cinta bukan menuntut tapi mematut diri. Jika kita patut, maka orang-orang dengan sendirinya akan mencintai kita dengan tulus. Tapi jika kita sudah mematut, tidak jua orang datang. Kita tak perlu gusar! Yang penting adalah terus mencintai. Karena cinta, sejujurnya adalah ketulusan untuk selalu memberi!
Seperti sunnatullah pada segala hal, cinta punya tabiat keseimbangannya. Antara mencintai dan kelayakan dicintai. Keduanya adalah capaian dan derajat hidup yang tak datang dengan cuma-cuma. Ada kerja dan persembahan besar dibaliknya. Orang-orang besar mengerti benar, betapa mencintai dan dicintai adalah karya-karya jiwa yang melelahkan!
Selasa, 04 Januari 2011
05 Januari 2011
Tak semua cahaya akan indah
dan tak semua kisah layaknya dongeng
belum tentu sang putri akhirnya bahagia
dan pangeran memberikan matahari ceria slamanya
inilah kenyatan dlm hidup
yang kemarin tlah terlarut dalam naluriku
teryata tak semua yg kupikir sgalanya akan kelam
dan sekarang bagiku hanya permainan semu pikiranku saja,
jalani saja hidup ini..
seperti saat kau tunggangi kuda putih diantara taman-taman kebahagiaan
sesungguhnya hati dan fikiran kitalah yg menciptanya
maka jalani saja hidup ini apa adanya…
lihatlah dirimu diatas senda langi- langit biru
kata pepatah siapakah kini yang sebenarnya tak dapat syukuri karuniaNya
dan kini saatnya kembali bercermin diri
dan mulai lagi, jalani saja hidup ini...
Saat indah itu pasti kan menjelang...
Langganan:
Komentar (Atom)


